PENGERTIAN CERPEN, STRUKTUR CERPEN, KAIDAH CERPEN, UNSUR INTRINSIK CERPEN.
Cerpen atau dapat disebut
juga dengan cerita pendek merupakan suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerpen
cenderung singkat, padat, dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya
fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella dan novel.
Cerpen merupakan salah satu jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau
cerita mengenai manusia beserta seluk beluknya lewat tulisan pendek dan
singkat. Atau pengertian cerpen yang lainnya yaitu sebuah karangan fiktif yang
berisi mengenai kehidupan seseorang ataupun kehidupan yang diceritakan secara
ringkas dan singkat yang berfokus pada suatu tokoh saja.
Cerita pendek biasanya mempunyai kata yang kurang dari 10.000 kata atau kurang
dari 10 halaman saja. Selain itu, cerpen atau cerita pendek hanya memberikan
sebuah kesan tunggal yang demikian serta memusatkan diri pada salah satu tokoh
dan hanya satu situasi saja.
1.Abstrak
Ialah paragraf pertama teks cerita pendek yang mengesankan. Teks cerita pendek yang menarik mempunyai kriteria paragraf pertamanya.
2. Orientasi
Ialah bagian yangmenunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang terjadinya peristiwa. Biasanya penulis bercerita dengan terperinci.
3. Komplikasi
Ialah kondisi saat mulai timbul konflik antara tokoh utama dan toko lainnya.
4. Resolusi
Ialah kondisi saat konflik mengarah pada putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang di tetapkan oleh tokoh utama.
5. Evaluasi
Ialah bagian tiap tokoh mengevaluasi konflik yang terjadi supaya tidak berulang.
6. Koda
Ialah situasi unik yang digambarkan berupa akhir cerita. Ada yang berakhir dengan kesedihaan ataupun kegembiraan.
A. Menggunakan Pernyataan Teorik
Pernyataan tetorik dalam teks cerpen biasanya dinyatakan oleh tokoh utama. Pernyataan tetorik juga tidak membutuhkan jawaban.
B. Menggunakan Proses Material
Kaidah ini menggunakan pengertian tindakan-tindakan fisik untuk mempertahankan suatu karakter tertentu dalam tiap peran tokoh.
C. Menggunakan Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal banyak digunakan pada cerita/teks cerpen untuk menggambarkan urutan peristiwa dan kepaduan cerita.
D. Menggunakan Pilihan Kata
Semua cerita termasuk teks cerpen menggunakan pilihan kata yang sesuai dengan gaya bahasa pengarang. Untuk teks cerita pendek, pilihan kata dibuat sedemikian menarik agar cerita itu digemari banyak orang.
E. Menggunakan Gaya Bahasa Yang Efekif.
Gaya bahasa yang efektif dapat dimanfaatkan untuk mengungkapkan maksud-maksud secara tepat. Bahasa santun dan digunakan dalam teks cerpen membuat pembaca kerasan menikmati.
F. Menggunakan Kalimat Yang Komunikatif.
Kalimat yang digunakan dalam teks cerpen terkadang tidak sesuai dengan tata bahasa yang baku. Kalimat yang digunakan dalam menyampaikan pesan cenderung diubah agar menarik dan tidak baku, meskipun begitu maksud tetap tersampaikan atau komunikaif.
1. TEMA
Ialah ide pokok sebuah cerita yang diyakini dan dijadikan sumber cerita.
2. TOKOH
Ialah orang-orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. Tokoh dibagi menjadi 3 yaitu :
Tokoh Proagonis : Tokoh utama pada cerita.
Tokoh Antagonis : Tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
Tokoh Triagonis : Penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan.
3. ALUR(PLOT)
Ialah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibagi menjadi 3, yaitu sebagaiberikut :
Alur Maju ialah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus.
Alur Mundur ialah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur.
Alur Campuran ialah campuran antara alur maju dan alur mundur.
4. PERWATAKAN
Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari segi, yaitu
Melalui daialog tokoh
Penjelasan tokoh
Penggambaran fisik tokoh
5. LATAR
Ialah tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerita. Dalam sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi, serta suasana dan keadaan ketika cerita berlangsung.
6. SUDUT PANDANG
Ialah cara penulis menempatkan dirinya di dalam cerita. Dalam pengertian yang lebih sederhana, sudut pandang ialah teknik yang dipilih penulis untuk menyampaikan ceritanya. Sudut pandang dibagi menjadi enam, yaitu :
Sudut pandang orang pertama tunggal : Penulis sebagai pelaku sekaligus narator yang menggunakan kata ganti aku
Sudut pandang orang pertama jamak : Penulis menjadi seseorang dalam cerita yang bicara mewakili beberapa orang atau sekelompok orang. Penulis menggunakan kata ganti kami
Sudut pandang orang kedua : Penulis menggunakan kata ganti orang kedua, yaitu kamu
Sudut pandang orang ketiga tunggal : Penulis ada diluar cerita tidak terlibat dalam cerita. Penulis juga menampilkan para tokoh dengan menggunakan nama atau kata ganti dia.
Sudut pandang orang ketiga jamak : Penulis menuturkan cerita berdasarkan persepsi. Penulis juga menyebut para tokohnya dengan menggunakan kata ganti orang ketiga jamak, yaitu mereka
Sudut pandang campuran : Penulis menempakan dirinya bergantian dari satu tokoh ke tokoh yang lainnya dengan sudut pandang yang berbeda-beda, seperti : aku, kamu, kami, mereka atau dia.